SALAM SURGA
UNTUKMU
18 tahun yang lalu aku terlahir dari rahim ibuku. 18 tahun yang lalu aku terlahir atas pengorbanan ibuku. Hidup dan matinya menjadi satu, saat itu baginya hidupku adalah cahaya lalu matinya bukan apa-apa. Tuhan sang kuasa menyelamatkanku serta ibu yang telah mengandungku dalam telur emas sebutan orang tua dulu, selama 9 bulan lamanya. Perjuangannya tak sia-sia aku terlahir seperti anak lainnya..atau mungkin. Setelah beberapa minggu kelahiranku, barulah sebuah tinta tercoret di surat kelahiranku. Disana bertuliskan “Glen”, mungkin nama yang terlalu modern untuk seorang desa sepertiku. tapi itulah nama. Nama adalah rejeki, begitu kata orang-orang, tetapi tidak bagiku. Bagiku nama adalah ibu, karena sebuah nama terlahir dari seorang ibu.
Boneka berkepala botak, bertubuh guling menjadi teman penjagaku di usia 2 tahun, disaat gigi dan kaki kecilku mulai menunjukkan ketangkasannya. Gigitan pada hidung boneka itu adalah hal yang selalu kulakukan setiap saat. sehingga terkadang membuat ibu gemas melihatnya, tidak ada boneka itu, berarti tidak ada mimpi yang indah. Walau wajahnya terlihat lelah berada untukku berhari-hari. Sama seperti wajah ibu, tetapi rasa bahagianya menutupi itu.